Keuangan Dan Akuntansi Syariah
Video keuangan dan akuntansi syariah kelompok 8
A. Manajemen Keuangan Syariah
Keuangan syariah merupakan salah satu sistem manajemen keuangan yang diterapkan dengan mengacu pada prinsip Islam dan dasar hukum Islam sebagai pedomannya. Hal ini tidak hanya berlaku pada sistemnya saja, tetapi juga berlaku bagi para lembaga penyelenggara keuangan serta produk-produk yang ditawarkannya.
Akan tetapi, penetapan bunga yang ada dalam keuangan syariah disebut bagi hasil baik untuk pinjaman maupun tabungan. Bagi hasil tersebut tentunya akan berdasarkan pada hukum Islam. Selain beberapa hal yang telah disebutkan, masih ada banyak hal mengenai hal ini yang perlu kamu ketahui. Secara khusus, tujuan manajemen ini tidak berbeda dengan manajemen keuangan konvensional pada umumnya, manajemen ini berfungsi untuk mengalihkan dana tersimpan yang bersumber dari nasabah kepada pengguna dana.
B. Perbedaan Akuntansi syariah dan Konvensional
Akuntansi Islam memiliki perbedaan dengan akuntansi konvensional. Tidak hanya perbedaan dalam prinsip, tetapi akuntansi dan perjanjian syariah juga memiliki gagasan, kepribadian, dan tujuan yang berbeda mengenai modal.
Akuntansi syariah adalah bidang akuntansi yang menekankan pada 2(dua) hal yaitu akuntabilitas dan Pelaporan. Akuntabilitas tercermin dari tauhid yaitu dengan menjalankan segala aktivitas ekonomi sesuai dengan ketentuan Islam. Sedang pelaporan ialah bentuk pertanggungjawaban kepada Allah dan manusia.
C. Ciri Ciri Keuangan Syariah
1. Bebas bunga atau riba
Salah satu penyebab sebagian masyarakat memilih keuangan syariah dikarenakan tidak adanya riba, karena riba sangat dilarang di dalam agama Islam.
2. Menerapkan prinsip keadilan pada setiap transaksinya
Operasional Keuangan syariah selalu berprinsip pada keadilan diantaranya:
- Penerapan pembagian hasil usaha antara pemilik modal dan pengelola.
- Dalam bertransaksi, keuangan syariah melakukan transparansi laporan keuangan secara terbuka kepada nasabah.
- keuangan syariah menjunjung tinggi prinsip rahmatan lil alamin, artinya pihak bank tidak membeda-bedakan nasabah, baik dari segi suku, agama, ras, dan golongan.
3. Bebas dari Investasi yang haram seperti minuman keras dan perjudian atau maysir
Keuangan syariah menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi. Namun bank syariah menghindari beraktifitas yang melibatkan barang haram seperti alkohol atau perjudian.
4. Menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan
Kegiatan spekulatif adalah kegiatan yang mengandung ketidakjelasan, contohnya kegiatan yang mengandung unsur maisir atau gharar.
Maisir dapat diartikan sebagai hal yang mendapatkan keuntungan tanpa bekerja keras, misalnya perjudian.
Sedangkan gharar adalah pertaruhan, artinya tidak ada kejelasan dalam transaksi tersebut, misalnya kegiatan jual beli yang tidak jelas kepemilikannya.
5. Mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan
Dalam keuangan syariah, hubungan antara bank dan nasabah adalah kemitraan. Artinya, semuanya berada dalam posisi sejajar dan saling bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan yang halal.
D. Ciri Ciri Akuntansi Syariah
1. Menerapkan nilai-nilai etika sebagai dasar penggunaan akuntansi
Kegiatan akuntansi syariah harus menerapkan etika kejujuran sehingga segala pencatatan dalam jenis jenis laporan keuangan harus bisa dianggap sah dengan bukti nyata.
2. Memberikan stimulasi timbulnya perilaku etis
Dengan adanya penerapan syariah berarti harus memenuhi standar perilaku etis yang sesuai dengan norma masyarakat.
3. Bersikap adil terhadap semua pihak
Keadilan terhadap semua pihak baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan sehingga tidak ada keberpihakan dalam pembuatan laporan keuangan.
4. Menyeimbangkan sifat egoistik dengan altruistik
Egoistik adalah sikap memperhatikan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain. Sedangkan altruistik adalah sikap lebih memperhatikan orang lain daripada diri sendiri. Untuk itu harus seimbang agar catatan atas laporan keuangan bersifat adil sesuai hakikat akuntansi.
5. Memiliki prinsip-prinsip akuntansi syariah
Sesuai surat Al-Baqaroh ayat 282, ada tiga prinsip utama akuntansi syariah, yaitu pertanggungjawaban, keadilan dan kebenaran.
Kesimpulan
Secara khusus, tujuan manajemen ini tidak berbeda dengan manajemen keuangan konvensional pada umumnya, manajemen ini berfungsi untuk mengalihkan dana tersimpan yang bersumber dari nasabah kepada pengguna dana.
Komentar
Posting Komentar